BUDIDAYA LEBAH MADU Apis mellifera L. OLEH MASYARAKAT PEDESAAN KABUPATEN PATI, JAWA TENGAH

Asmanah Widiarti, Kuntadi Kuntadi

Sari


Budidaya lebah madu Apis mellifera di Indonesia telah dipraktekkan terutama di Jawa sejak tahun 1970-an, namun dari segi produktivitas tergolong rendah, baik secara kuantitas maupun kualitas. Untuk mengidentifikasi  permasalahan  budidaya  lebah  A.  mellifera  dari  perspektif  peternak  telah  dilakukan penelitian di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan yaitu wawancara dengan responden yang dipilih berdasarkan metode purposive sampling dari desa-desa di Kecamatan Gembong. Hasil penelitian menunjukkan ada enam permasalahan pokok dalam budidaya lebah madu A. mellifera. Penurunan sumber pakan dan kekurangan dana, menurut pendapat responden, adalah masalah utama yang dihadapi  para  peternak,  masing-masing  dikemukakan  oleh  78,13%  dan  59,38%  responden,  kemudian berturut-turut diikuti oleh permasalahan yang terkait dengan kurangnya penyuluhan manfaat perlebahan (50%) dan pembinaan teknis (37,50%), penurunan kualitas ratu (25%), dan hama (18,75%). Untuk mengatasi permasalahan   tersebut,   ada   tujuh   butir   solusi   yang   diajukan   peternak   kepada   pemerintah   yakni pengembangan tanaman pakan lebah di kawasan hutan (87,50% responden), pemberian subsidi gula (50% responden), subsidi peralatan (37,50% responden), standardisasi harga madu (31,25% responden), pengaturan angon (25% responden), aturan penebangan (18,75% responden), dan subsidi bibit (18,75% responden). Ketujuh butir solusi tersebut pada dasarnya hanya berkaitan dengan persoalan tanaman pakan dan pembiayaan. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa berkurangnya ketersediaan tanaman pakan dan masalahan pembiayaan merupakan persoalan utama yang menghambat perkembangan budidaya A. mellifera di Kabupaten Pati khususnya, dan di Indonesia pada umumnya.


Kata Kunci


Apis mellifera; permasalahan budidaya; saran pemecahan masalah; Kabupaten Pati

Teks Lengkap:

pdf

Referensi


Adalina, Y. (2008). Analisis finansial usaha lebah madu Apis mellifera L. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam V (3), 217-237.

Borneck, R., & Merle, B. (1989). Essai d’une évaluation de l’incidence économique de l’abeille pollini satrice dans l’agriculture euro péenne. Apiacta 24, 33-38.

Burgett, M.D. (2011). Pacific Northwest honey bee pollination economic survey. National Honey Report, 12.

Departemen Kehutanan. (2000a). Perlebahan: Peluang agribisnis yang ramah lingkungan. Jakarta: Biro Hubungan Masyarakat, Departemen Kehutanan.

Departemen Kehutanan. (2000b). Temu usaha, pameran perlebahan, dan musyawarah nasional Asosiasi Perlebahan Indonesia (API Indonesia). Diunduh 15 Nopember 2011 dari http://www.dephut.go.id/informasi/ rrl/TEMUUSaha_api HTM.

Kementerian Pertanian. (2011). Basis data statistik pertanian. Diunduh 15 November 2011 dari http://aplikasi.deptan.go.id/bdsp/hasil_kom.asp.

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pati. (2007). Statistik Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pati 2007. Pati: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pati.

Ditjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. (2006). Keynote Speech Direktur Jenderal RLPS pada Loka karya Perlebahan Nasional tanggal 7 Desember 2007 di Yogyakarta.

El-Zemity, S.R., Hussein, A.R., & Zaitoon, A.A. (2006). Acaricidal activity of some essential oils and their monotherpenoidal constituents against the parasitic bee mite, Varroa destructor (Acari: Varroidae). Journal of Applied Sciences Research, 2(11), 1032-1036.

Gordon, J., & Davis, L. (2003). Valuing honey pollination. Publication 03/077. Barton, ACT, Australia: Rural Industries Research and Development Corporation.

Hadisoesilo, S. (1992). Evolutionary and development of beekeeping in Indonesia (pp.39-44). Dalam Proceeding of the Beenet Asia. Workshop on Priorities in R&D on Beekeeping in Tripical Asia. Beenet Asia, Universiti Pertanian Malaysia, Southbound.

Kuntadi. (2003). Perlebahan di Indonesia.Sylva Tropika No 08, Desember 2003. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

Kuntadi. (2008a). Langkah-langkah memaksimalkan produksi dan produk tivitas koloni lebah madu. Makalah Gelar Teknologi tanggal 5-6 November 2008 di Padang Pariaman.Sumatera Barat.Pusat Peneltian dan pengembangan Hutan dan Konservasi Alam.

Bogor.Kuntadi. (2008b). Profil perlebahan nasional: Peluang dan tantangan. Bahan presentasi Kelompok Kerja HHBK Kementerian Kehutanan pada Oktober 2008.

Kuntadi, & Adalina, Y. (2010). Potensi Acacia mangium sebagai sumber pakan lebah madu (pp. 915-921). Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia (MAPEKI) XIII: Pengembangan ilmu dan teknologi kayu untuk mendukung implementasi program perubahan iklim, Bali 10-11 Nopember 2010. Bogor : Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia.

Kuntadi, & Andadari, L. (2011). Aktivitas akarisida beberapa minyak atsiri dan cuka kayu terhadap Varroa destructor Anderson & Trueman di Laboratorium. Manuskrip. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (dalam proses penerbitan).

Morse, R.A., & Calderon, N.W. (2000).The value of honey bees as pollinators of US crop in 2000. (Report). Cornell University, Ithaca, New York.

Mulyadi, A. (2011). Kapuk Jawa, keunggulan yang terlupakan. Diunduh April 2011 dari http://kapukrandukaraban-pati.blogspot.com.

Perhutani.(2008). 20 persen hutan untuk pakan lebah. Diunduh 28 Desember 2011 darihttp://www.bumn.go.id/perhutani/publikasi/berita/20- persen-hutanuntuk-pakan-lebah/.

Salmah, S. (1992). Lebah, pengembangan dan pelestariannya. (Pidato pengukuhan Guru Besar Tetap Ilmu Biologi). Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas.

Scott Dupree, C., Gates, J., Hergert, G., Nelson J.D., Termer B., & Winston, M. (1995). A guide to managing bees for crop pollination. Canadian Association of Professional Apicultturists.

Singarimbun, M., & Sofian E. (1982).Metoda Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.

Soekartiko, B. (2000). Permasalahan dalam usaha perlebahan di Indonesia. Prosiding Temu Usaha Perlebahan. Jakarta: Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Departemen Kehutanan; Perum Perhutani; API Indonesia.

Soekartiko, B. (2009). Perkembangan perlebahan nasional dan dunia. (Makalah). Pertemuan Asosiasi Perlebahan Indonesia 2009 di Cibubur. Jakarta: Bina Apiari Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2012.9.4.351-361

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.