KAJIAN SOSIAL EKONOMI DAN PERSEPSI MASYARAKAT LOKAL TERHADAP REINTRODUKSI BADAK JAWA

Hendra Gunawan, Widodo S. Ramono, Andy Gillison, Waladi Isnan

Sari


Program  reintroduksi  menjadi  pilihan  terakhir  upaya  penyelamatan badak jawa  (Rhinoceros  sondaicus Desmarest, 1822) dari kepunahan dengan menciptakan suatu meta populasi di habitat-habitat alternatif yang pernah menjadi daerah sebarannya.  Selain perlu studi kesesuaian dan kelayakan habitat, juga perlu kajian faktor-faktor eksternal non teknis yang dapat mempengaruhi keberhasilan program reintroduksi antara lain kondisi sosial-ekonomi, persepsi, dan dukungan masyarakat di sekitar calon habitat kedua.   Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kondisi sosial-ekonomi, persepsi, dan sikap masyarakat di sekitar calon habitat serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilaksanakan di Gunung Honje (Taman Nasional Ujung Kulon) dan Gunung Halimun (Taman Nasional Gunung Halimun-Salak).   Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum masyarakat sekitar calon habitat kedua badak jawa di Gunung Honje dan Gunung Halimun adalah petani dengan tingkat kesejahteraan rendah dan ketergantungan terhadap sumberdaya hutan yang tinggi. Dukungan terhadap program reintroduksi badak oleh  responden sekitar Gunung Honje hanya 46%, dan dari responden sekitar Gunung Halimun 23%.  Sementara  penolakan dari responden sekitar Gunung Honje 24% dan penolakan dari responden sekitar Gunung Halimun mencapai 54%.  Sikap, dukungan atau penolakan terhadap reintroduksi badak dari responden sekitar Gunung Honje secara sangat signifikan dipengaruhi oleh status mereka (perambah/bukan perambah), citra taman nasional di mata masyarakat dan persepsi terhadap hutan, taman nasional, dan badak. Sementara di sekitar Gunung Halimun dipengaruhi secara signifikan oleh citra taman nasional dan sangat signifikan oleh persepsi masyarakat terhadap hutan, taman nasional, dan badak.


Kata Kunci


Habitat; badak; reintroduksi; persepsi masyarakat

Teks Lengkap:

pdf

Referensi


BPS Kabupaten Lebak. (2009). Kecamatan Cibeber dalam angka 2008. Lebak: BPS Kabupaten Lebak.

BPS Kabupaten Pandeglang. (1996).Kecamatan Cimanggu dalam angka 1995. Pandeglang: BPS Kabupaten Pandeglang.

BPS Kabupaten Pandeglang. (1996). Kecamatan Sumur dalam angka 1995. Pandeglang : BPS Kabupaten Pandeglang.

BPS Kabupaten Pandeglang. (2009). Kecamatan Cimanggu dalam angka 2008. Pandeglang : BPS KabupatenPandeglang.

BPS Kabupaten Pandeglang. (2009). Kecamatan Sumur dalam angka 2008. Pandeglang : BPS Kabupaten Pandeglang.

Esterberg, K.G. (2002). Qualitative methods for social research. New York: McGraw-Hill.

Gaspersz, V. (1991). Metode perancangan percobaan. Bandung: Armico.

Ministry of Forestry of the Republic of Indonesia (MoFRI). (2007). Strategy and action plan for the conservation of rhinos in Indonesia 2007-2017. Jakarta: MoFRI.

Nazir, M. (1988). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Satori, D., & Komariah, A. (2009). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(1999). Statistik non parametris untuk penelitian. Bandung: C.V. Alfabeta.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2012.9.4.395-407

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.