KAJIAN INFILTRASI TANAH PADA BERBAGAI TEGAKAN JATI (Tectona grandis L.) DI CEPU, JAWA TENGAH

Agung B. Supangat, Pamungkas B. Putra

Sari


Salah satu sifat fisik tanah yang penting untuk diketahui adalah laju infiltrasi tanah, yaitu kecepatan maksimum masuknya air secara vertikal ke dalam profil suatu tanah. Informasi infiltrasi tanah dapat dipergunakan untuk menghitung limpasan permukaan (run-off) dalam pengelolaan irigasi serta dalam perencanaan konservasi tanah dan air. Kapasitas infiltrasi tanah di lahan hutan dipengaruhi oleh umur tanaman hutan yang membentuk komposisi komunitas hutan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas infiltrasi tanah di kawasan tegakan jati (Tectona grandis L.) pada berbagai kelas umur. Pengukuran infiltrasi tanah dilakukan menggunakan peralatan double ring infiltrometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas infiltrasi tanah pada lahan hutan tanaman jati cenderung semakin meningkat dengan bertambahnya umur tanaman jati. Semakin tua kelas umur (KU) tanaman jati kandungan bahan organik tanah semakin besar serta porositas tanah semakin tinggi. Hal ini berperan baik dalam memantapkan struktur dan tekstur tanah serta perkembangan biota tanah permukaan, sehingga menyebabkan perbaikan sifat sifik tanah termasuk peningkatan kapasitas infiltrasinya. Pengaruh penjarangan pada KU 5 dan teresan pada KU 8 menyebabkan kondisi vegetasi lebih terbuka sehingga akan berdampak negatif yaitu terjadi pemadatan tanah yang menyebabkan menurunnya kapasitas infiltrasi tanah

Kata Kunci


Kapasitas infiltrasi tanah; hutan jati; kelas umur

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian Bogor Press. Bogor.

Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Hidayah, N., B. Suharto dan Widianto. 2001. Evaluasi Model Infiltrasi Horton dengan Teknik Constant Head Melalui Pendugaan Beberapa Sifat Fisik Tanah pada Berbagai Pengelolaan Lahan. www.digilib.brawijaya.ac.id/infiltrasi.pdf. Diakses tanggal 16 April 2004.

Hartati, S. 1998. Hubungan Kerapatan Perakaran Tanaman dengan Sifat Fisik Tanah pada Berbagai Sistem Pola Tanam pada Ultisol Lampung Utara. Universitas Brawijaya. Malang.

Hofer, T. 2003. Sustainable Use and Management of Freshwater Resources: The Role of Forest. State of The World’s Forest 2003, Part II: Selected current issues in the forest sector. FAO Forestry Department.

Oktavia, D. dan A.B. Supangat. 2007. Kapasitas Infiltrasi Tanah pada Berbagai Kelas Umur Pinus. Info Hutan IV(4): 371-378.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

Noveras, H. 2002. Dampak Konversi Hutan Menjadi Kebun Kopi Monokultur terhadap Perubahan Fungsi Hidrologis di Sumberjaya, Lampung Barat. Universitas Brawijaya. Malang.

Pidwirny, M. 2006. Infiltration and Soil Water Storage. University of British Columbia. Okanagan. www.physicalgeography.net/fundamentals/8l.html. Diakses tanggal 23 Januari 2007.

Seyhan, E. 1993. Dasar-Dasar Hidrologi (Cetakan Kedua). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Siradz, S.A., B.D. Kertonegoro dan S. Handayani. 2000. Peranan Uji In Situ Laju Infiltrasi dalam Pengelolaan DAS Grindulu Pacitan.

Prosiding Seminar Nasional “Pengendalian Pencemaran Lingkungan Pertanian Melalui Pendekatan Pengelolaan DAS secara terpadu” Surakarta, 28 Maret 2006. UNS-Surakarta.

Suhara, E. 2003. Hubungan Populasi Cacing Tanah dengan Porositas Tanah pada Sistem Agroforestri berbasis Kopi. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang.

Supangat A.B., P.B. Putra dan R.N. Adi.2006. Kajian Optimalisasi Luas Penutupan Lahan Hutan terhadap Tata Air. Laporan Penelitian Balai Penelitian Kehutanan Solo. Surakarta. (Tidak diterbitkan).

Suprayogo, D., Widianto, Purnomosidi, P. Widodo dan R.H. Rusiana. 2003. Degradasi Sifat Fisik Tanah Sebagai Akibat Alih Guna Lahan Hutan Menjadi Sistem Kopi Monokultur: Kajian Perubahan Makroporositas Tanah. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.

Susswein, P.M.; M. van Noordwijk dan B. Verbist. 2001. Forest Watershed Functions and Tropical Land Use Change.

Dalam van Noordwijk, M., illiams, S. dan B. Verbist (Eds.), Towards Integrated Natural Resource Management in Forest Margins of the Humid Tropics: Local Action and Global Concerns. International Centre for Research in Agroforestry. Bogor. 28 pp.

USDA. 1998. Soil Quality Indicators: Infiltration. The U. S. Department of Agriculture (USDA). Washington. www.soils.usda.gov/sqi/file/Infiltration.pdf. Diakses tanggal 23 Januari 2007.

Wanielista, M., R. Kersten dan R. Eaglin. 1999. Hydrology: Water Quantity

and Quality Control. Second Edition. New York.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2010.7.2.149-159

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.