STATUS KONSERVASI MAMALIA DAN BURUNG DI TAMAN NASIONAL MERBABU

Reny Sawitri, Abdullah Syarief Mukhtar, Sofian Iskandar

Sari


Taman Nasional (TN) Merbabu merupakan jejaring kawasan yang termasuk dalam jaringan kawasan konservasi di Jawa Tengah bagi satwa mamalia dan burung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi habitat, satwa mamalia, burung dan status konservasinya. Pengamatan satwa dilakukan pada jalur transek pendakian maupun ditentukan menurut keterwakilan habitat secara purposive random sampling. Hasil pengamatan habitat, di TN Merbabu terdapat hutan alam dan hutan tanaman pinus, puspa, akasia maupun bekas kebakaran dengan keragaman jenis vegetasi sangat rendah (H’ berkisar 0,46-0,59), karena jenis dan populasi pohon sangat terbatas. Hal ini berdampak pada keragaman satwa mamalia (10 jenis) dan burung (45 jenis), di antaranya termasuk macan tutul (Panthera pardus) sebagai species yang terancam punah menurut Red Data Book, IUCN dan  Appendix I CITES. Keragaman jenis dan keseimbangan burung yang paling tinggi di hutan alam (H’ = 1,3833 dan E = 0,4475). Kepadatan populasi jenis burung tertinggi diantaranya adalah burung kacamata gunung (Zosterops montanus) = 29 ekor per ha, walet linchii (Collocalia linchii) = 27 ekor per ha, dan sriti (Collocalia esculenta) = 22 ekor per ha, hal ini didukung oleh ketersedian pakannya berupa serangga.  Status konservasi satwa mamalia dan burung dihubungkan dengan status keendemikannya, 60% mamalia dilindungi menurut  Peraturan Pemerintah No. 7/1999, 50% termasuk ke dalam IUCN. Status konservasi burung hanya delapan jenis yang dilindungi oleh Peraturan Pemerintah No.7/1999 dan satu jenis termasuk ke dalam Appendix CITES. Keberadaan satwa mamalia maupun burung dengan prioritas konservasi tinggi harus dipertimbangkan dalam penetapan zonasi, sebagai zona inti atau zona rimba

Kata Kunci


Taman Nasional; mamalia; burung; konservasi; zonasi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Alikodra, H.S. 1990. Pengelolaan Satwaliar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati, IPB Bogor.

Departemen Kehutanan. 2007. Buku Informasi 50 Taman Nasional di Indonesia. Hal. 114-117.

Bibby, C., N.D. Burges, dan D.A. Hill. 1992. Bird Cencus Techniques. University Press, Cambridge. Hal 91.

Gunawan, H. dan M. Bismark. 2007. Status Populasi dan Konservasi Satwaliar Mamalia di Taman Nasional Gunung Ceremai, Jawa Barat. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam IV(2):117-128. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

Gunawan, H. 2007. Sebaran Ekologis dan Geografis Macan Tutul (Panthera pardus melas CUVIER 1809) di Taman Nasional Gunung Ciremai. Laporan Tahunan, tidak diterbitkan.

Ledec, G. dan R. Goodland. 1992. Harmonising Sustainable Development with Conservation of Wildlands. In: Vijay, P.K. and J. White (Eds). Conservation Biology. The Commenwealth Science Council. London.

Ludwig, J.A dan J.F. Reynolds. 1988. Statistical Ecology. John Willey & Sons. USA. Hal 85-99.

Kartasasmita, K., S. Soenarko, I.G. Tantra, T. Samingan. 976. Pedoman Inventarisasi flora dan Ekosistem. Direktorat Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam, Bogor.

MacKinnon, J. 1990. Burung-burung di Jawa dan Bali. Gadjah Mada University Press.

Megantara, E.N. 1993. Status Primata Indonesia, Tantangan bagi Konservasi Jenis. Makalah pada Simposium dan Seminar Nasional Primata. Cisarua, Bogor. 1314 Oktober 1993.

Peratuiran Pemerintah R.I No. 7 Tahun 1999 Tanggal 27 Januari 1999. Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Pielou, E.C. 1973. Ecological Diversity. John Wiley & Sons. New York.

Sawitri, R., A. Sy. Mukhtar dan E. Karlina. 2007. Habitat dan Populasi Burung di Taman Nasional Gunung Ceremai, Kabupaten Kuningan. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Bogor. Hal. 315-328.

Suhartono, T. dan A. Mardiastuti. 2002. CITES Implementation in Indonesia. Nagao Natural Environment Foundation.

Supriatna, J. dan E.H. Wahyono. 2000. Panduan Lapangan Primata Indonesia. Yayasan Obor. Jakarta.

Taman Nasional Gunung Merbabu. 2006. Inventarisasi Aves. Boyolali. 36 Hal. WWW. Burung.org. 2007. Daerah Penting Bagi Burung. Diakses tanggal 14 Februari 2007.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2010.7.3.227-239

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.