KUALITAS PERAIRAN DAN KANDUNGAN MERKURI (Hg) DALAM IKAN PADA TAMBAK EMPANG PARIT DI BAGIAN KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN CIASEM-PAMANUKAN, KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN PURWAKARTA, KABUPATEN SUBANG, JAWA BARAT

Hendra Gunawan, Chairil Anwar

Sari


Untuk menekan laju degradasi hutan mangrove, Perum Perhutani telah menerapkan program silvofishery dengan pola empang parit. Dalam perjalanan waktu, program ini tidak berjalan sebagaimana diharapkan yang ditandai semakin mengecilnya proporsi hutan mangrove dan semakin meluasnya tambak. Hal ini cukup mengkhawatirkan karena menghilangkan fungsi ekologis hutan mangrove dan dapat mengancam produktivitas perikanan secara umum. Salah satu dampak negatif yang dikhawatirkan akibat hilangnya mangrove dari tambak empang parit adalah meningkatnya pencemaran perairan dan terkontaminasinya ikan yang dibudidayakan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kualitas ekologis tambak empang parit yang meliputi : (1) kualitas perairan tambak, (2) kandungan merkuri (Hg) pada biota perairan, dan (3) kandungan merkuri (Hg) pada vegetasi mangrove.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas perairan tambak di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ciasem-Pamanukan telah menurun yang antara lain ditandai oleh kandungan timbal (Pb) dan deterjen (MBAS) yang telah melebihi ambang batas yang diperbolehkan untuk budidaya perikanan. Dari delapan jenis ikan dan satu jenis udang di tambak bermangrove (empang parit) dan enam jenis ikan dan satu jenis udang tambak tanpa mangrove, semuanya terkontaminasi merkuri (Hg). Secara umum konsentrasi kontaminan merkuri (Hg) pada ikan dan udang di tambak tanpa mangrove lebih tinggi daripada tambak bermangrove. Walaupun rata-rata masih di bawah ambang batas yang dibolehkan, namun karena merkuri (Hg) merupakan logam berat yang berbahaya dan non biodegradeble, maka tidak boleh diabaikan karena dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit berbahaya.  Kandungan merkuri (Hg) dalam akar, batang, daun, dan buah Rhizophora mucronata Lam.  dan Avicennia officinalis Linn. tidak  terdeteksi  atau  kurang dari  0,008  ppb. Hal  ini  mungkin disebabkan oleh sifat fisiologis jenis pohon tersebut atau karena umurnya yang masih muda (2, 4, dan 8 tahun).

 


Kata Kunci


Kualitas; perairan; empang parit; tambak; merkuri; ikan; pantura

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran, Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. Penerbit Univertsitas Indonesia. Jakarta.

Furness, R.W. 1994. Birds as Monitors of Pollutans. Pp. 86-143. in Furness, R.W. dan J.J. Greenwood (eds). Birds As Monitors of Environmental Change. Chapman and Hall. London.

Gunawan, H., C. Anwar, R. Sawitri dan E. Karlina. 2007. Status Ekologis Silvofishery Pola Empang Parit di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Ciasem Pamanukan, Kesatuan Pemangkuan Hutan Purwakarta. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam IV (4) : 429-439. Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

http://kompas.com/kompas-cetak/0209/27/iptek/apen10.htm. Pencemaran Teluk Jakarta Lampaui Ambang Batas. Kompas, 27 September 2002. Diakses 3 Januari 2006.

Kepala BRLKT Wilayah V. 1999. Silvofishery, Budidaya Tambak Mangrove Terpadu. Majalah Kehutanan Indonesia Edisi 4/XIII/1999-2000. Pp. 6-9.

Keputusan Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan No.03725/B/SK/VII/89 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Makanan.

Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1608 Tahun 1988 Tanggal 26 September 1988 tentang Baku Mutu Air.

Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah. 2002. Hutan Bakau Hilang Minamata Datang. www. Ecoton.or.id. Diakses 3 Januari 2006.

Nursidah. 1996. Hutan Mangrove Kita. Majalah Kehutanan Indonesia Edisi No. 5 Tahun 1996/1997. Departemen Kehutanan Jakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tanggal 14 Desember 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Peterle, T.J. 1991. Wildlife Toxicology. Van Nostrand Reinhold. New York.

Primavera, J.H. 2000. Integrated Mangrove Aquaculture Systems in Asia. Integrated Coastal Zone Management. Autumn ed. Pp.121-130.

Said, A. dan M.A.K. Smith. 1997. Proyek Rehabilitasi dan Pengelolaan Mangrove di Sulawesi: Ekonomi Sumberdaya. Laporan Akhir.

Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan dan Asian Development Bank. Jakarta.

Sanusi, H.S. 1980. Sifat sifat Logam Berat Merkuri di Lingkungan Perairan Tropis.

Pusat Studi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan, Fakultas Perikanan IPB. Bogor.

Wardhana, W.A. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Penerbit Andi Offset. Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2008.5.1.1-10

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.