KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN PADA BERBAGAI TIPE HUTAN UNTUK MENDUKUNG PENGELOLAAN ZONA RIMBA DI TAMAN NASIONAL BATANG GADIS

Wanda Kuswanda, Bambang S. Antoko

Sari


Pengelolaan zonasi Taman Nasional Batang Gadis (TNBG)  harus direncanakan secara komprehensif sehingga dapat menjembatani  kepentingan pelestarian dan pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi ilmiah mengenai keanekaragaman jenis tumbuhan pada berbagai tipe hutan dan strategi pengelolaan zona rimba. Kawasan zona rimba di TNBG mencapai ± 65.947 ha yang meliputi hutan primer, hutan sekunder, dan lahan kritis. Plot penelitian secara keseluruhan seluas 1,6 ha (40 plot) yang dibagi menjadi 10 plot pada setiap tipe hutan. Hasil penelitian tumbuhan teridentifikasi sekitar 117 jenis dan sekitar 14,5% termasuk famili  Dipterocarpaceae. Indeks keanekaragaman jenis setiap  tingkat pertumbuhan ada pada selang 2,5 sampai 3,5. Indeks kemiripan jenis tumbuhan di empat tipe hutan cukup rendah, rata-rata di bawah 50%. Alternatif rencana aksi yang dapat dikembangkan dalam pengelolaan zona rimba adalah patroli dan pengamanan kawasan, pengembangan penelitian dan ilmu pengetahuan, pengayaan pada tipe hutan sekunder dan lahan kritis, penataan lokasi wisata ekologi terbatas, dan pengaturan kembali pemanfaatan hasil hutan non kayu.


Kata Kunci


Zona rimba; strategi manajemen; hutan primer; konservasi; ekonomi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abdulhadi, R., E. Mirmanto, and K. Kartawinata. 1987. A Lowland Dipterocarp Forest in Sekundur, North Sumatra, Indonesia: Five Years After Mechanized Logging.

In Kostermans, A.J.G.H. (ed), Proceedings of the Third Round Table Conference on Dipterocarps, UNESCO/ROSTSEA, Jakarta. pp. 255-273.

Balai Konservasi Sumberdaya Alam II Sumatera Utara. 2005. Rencana Pengelolaan Taman Nasional Batang Gadis, Kabupaten Madina, Provinsi Sumatera Utara. Departemen Kehutanan. Medan.

Balai Konservasi Sumberdaya Alam II Sumatera Utara. 2006. Zonasi Taman Nasional Batang Gadis. Direktorat Jendral Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Departemen Kehutanan. Medan.

Conservation International-Indonesia. 2004. Keanekaragaman Jenis Mamalia dan Burung di Kawasan Taman Nasional Batang Gadis. Laporan Teknik Northern Sumatra Corridor Program. Medan.

Ewusie, J. Y. 1990. Pengantar Ekologi Tropika : Membicarakan Alam Ekologi Tropika Afrika, Asia, Pasifik, dan Dunia Baru. Terjemahan Usman Tabuwidjaja. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Badan Litbang Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta http://www.id.wikipedia.org/wiki/Hutan. 2008. Jenis-jenis Hutan di Indonesia.www.id.wikipedia.org. Diakses tanggal 19 Pebruari 2008.

Kartawinata, K., J.J. Afriastini, M. Heriyanto, and I. Samsoedin. 2004. A Tree Species Inventory in A One Hectare Plot at the Batang Gadis National Park, North Sumatra, Indonesia. Reinwardtia 12(2) : 145.

Keputusan Menteri Kehutanan No. 126/ Menhut-II/2004 tentang Penunjukan Taman Nasional Batang Gadis di Kabupaten Mandailing Natal. Jakarta. Tanggal 29 April 2004. Departemen Kehutanan.

Ludwig, J. A. and J. F. Reynolds. 1988. Statistical Ecology: A Primer on Method and Computing. A Wiley Interscience Publication. John Wiley and Sons, Inc. New York.

Newman, M.F., P.T. Burgess, and T.C. Whitmore. 1998. Manuals of Dipterocarps for Foresters: Sumatran Medium and Heavy Hardwoods. Centre for International Foresty Research. Jakarta.

Odum, E. P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Terjemahan Tjahjono Samingan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 56/ Menhut-II/2006 tentang Pedoman Zonasi Taman Nasional. Departemen Kehutanan. Jakarta. Tanggal 29 Agustus 2006.

Peraturan Pemerintah No. 68 tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Pelestarian Alam. Departemen Kehutanan. Jakarta. Tanggal 19 Agustus 1998.

Perbatakusuma, A. Erwin, dan D.S. Rahayuningsih. 2004. Taman Nasional Batang Gadis : Upaya Mewariskan Hutan Bagi Anak Cucu. Conservation International Indonesia, Pemerintah Kabupaten Madina dan Departemen Kehutanan. Medan.

Samingan, T. 1997. Kondisi Ideal Aspek Vegetasi Suatu Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN) di Hutan Produksi. Laboratorium Ekologi Fa- kultas MIPA-IPB. Bogor.

Schmidt, F. H. and J. H. A. Ferguson. 1951. Rainfall Type on Wet and Dry Periode Ratios for Indonesia with Western New Guinea. Verh. No. 42. Direktorat Meteorologi dan Geofisika. Jakarta.

Suwanda A.P., R.; IG M Tantra. 1973. Daftar Nama Pohon-pohonan Sumatera Utara Gabungan dari Sumatera Timur dan Tapanuli. Laporan 171. Bagian Botani Hutan - Lembaga Penelitian Hutan. Bogor.

Undang-Undang No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta. Tanggal 30 September 1999.

Undang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Departemen Kehutanan. Jakarta. Tanggal 10 Agustus 1990.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2008.5.4.337-354

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.