KARAKTERISTIK DAN PENGGUNAAN LAHAN OLEH MASYARAKAT SEKITAR HABITAT ORANGUTAN (Pongo abelii Lesson), DI CAGAR ALAM DOLOK SIBUAL-BUALI

Wanda Kuswanda

Sari


Habitat orangutan Sumatera telah terfragmentasi karena konversi hutan untuk memenuhi kebutuhan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik, tipe, dan penggunaan lahan oleh masyarakat di sekitar habitat orangutan di Cagar Alam Dolok Sibual-buali.  Lokasi penelitian difokuskan di Desa Aek Nabara dan Desa Sialaman. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan secara deskriptif, penyebaran kuesioner, dan pembuatan petak contoh penelitian pada berbagai tipe lahan masyarakat. Karakteristik lahan masyarakat umumnya termasuk klasifikasi datar sampai bergelombang, kemiringan 0-25 %, dan sering tererosi.   Tipe-tipe lahan dapat dikelompokkan menjadi hutan rakyat, areal perkebunan, pertanian, ladang, dan peruntukan lainnya.  Lahan dimanfaatkan untuk menanam kayu manis (Cinnamomum burmannii Nees & Th. Nees), kopi (Coffea arabica L.), karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg), padi (Oryza sativa L.), dan sayuran.  Pembangunan desa-desa di sekitar habitat orangutan harus dilakukan secara terpadu untuk menyelaraskan antara kepentingan konservasi orangutan dengan kepentingan ekonomi masyarakat.


Kata Kunci


Orangutan; Batang Toru; Aek Nabara; Sialaman; penggunaan lahan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Balai Konservasi Sumber Daya Alam II Sumatera Utara. 2002. Buku Informasi Kawasan Konservasi di Sumatera Utara. Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Departemen Kehutanan. Medan.

Balai Pusat Statistik Sumatera Utara.2003.Provinsi Sumatera Utara Dalam Angka. BPS Kantor Sumatera Utara. Medan.

Keputusan Menteri Pertanian No. 215/ Kpts/Um/14/1982 tentang Penetapan Kawasan Cagar Alam Dolok Sibual-buali di Sumatera Utara. Tanggal 8 April 1982. Departemen Pertanian. Jakarta.

Kuswanda, W., S. Sembiring, P. Mudiana. 2005.Teknik Konservasi In Situ Orangutan (Pongo abelii Lesson) di Cagar Alam Dolok Sibual- buali : Ancaman dan Pola Pemanfaatan Lahan Sekitar Habitat Orangutan. Laporan Akhir Penelitian Tahun 2005. Balai Litbang Kehutanan Sumatera. Departemen Kehutanan. Pematangsiantar. Tidak diterbitkan.

Ludwig, J. A. and J. F. Reynolds.1988. Statistical Ecology : A Primer on Method and Computing. A Wiley Interscience Publication. John Wiley and Sons. Inc. New York.

Meijaard, E., H. D. Rijksen, dan S. N. Kartikasari. 2001. Diambang Kepunahan! : Kondisi Orangutan Liar di Awal Abad ke-21. Publikasi The Gibbon Foundation Indonesia. Jakarta.

Nugroho, S. P. C. 1996. Identifikasi Parameter Fisik Lahan Melalui Inventarisasi Sumberdaya Lahan. Bahan Bacaan Kursus Perisalah Lahan Hutan Lanjutan.Perum Perhutani, Pusdik Kehutanan Cepu. Semarang.

Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan dan Satwa. Tanggal 27 Januari 1999. Departemen Kehutanan. Jakarta.

Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Kehutanan dan Perkebunan. 2000. Pedoman Sosial Ekonomi Kehutanan Indonesia. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Kehutanan dan Perkebunan. Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Bogor.

Samingan, T. 1997. Kondisi Ideal Aspek Vegetasi Suatu Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN) di Hutan Produksi. Laboratorium Ekologi Fakultas MIPA-IPB. Bogor.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Tanggal 10 Agustus 1990. Departemen Kehutanan. Jakarta.

Wahyuningrum, N., C. N. S. Priyono, Wardojo, B. Harjadi, E. Savitri, Sudimin, dan Sudirman. 2003. Pedoman Teknis Klasifikasi Kemampuan dan Kesesuaian Lahan. Info DAS No. 15. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konser- vasi Alam. Departemen Kehutanan. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2007.4.3.277-290

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.