NILAI EKONOMI JASA LINGKUNGAN HUTAN MANGROVE DI SUAKA MARGASATWA KARANG GADING

Sriyanti Puspita Barus, Wanda Kuswanda

Sari


ABSTRACT

The aim of this research was to quantify the economic value of mangrove forest environment services as the carbon stock, wildlife habitat, and abrasion prevention at Karang Gading Game Reserve (KGGR), North Sumatera. The research was conducted for eight months from April to November 2013. Plant biomass was assessed in 60 of 100 m2plots for trees, saplings, and seedlings. A suitable allometric model for local attributes was applied to calculate biomass and carbon storage. Contingent Valuation Method/CVM based on completed questionnaires from communities in three villages was used to calculate the benefit economic value. The results showed that the average value of Above Ground Carbon and Below-Ground Carbon storages were 63.777 mg/ha and 14.031 mg/ha respectively. The economic value of carbon sequestration in mangrove forests was IDR 83,187,215,641. Meanwhile, the average economic value of wildlife habitat and abrasion prevention was 3,211,074,666 and IDR 6,369,743,333 respectively. Therefore, the total economic value of environment services for mangrove forests was about IDR 92,768,033,640.

Key words: Economic, environmental services, Karang Gading Game Reserve, mangrove.

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk menghitung nilai ekonomi jasa lingkungan hutan mangrove sebagai penyimpan karbon, habitat satwaliar dan pencegah abrasi pada Suaka Margasatwa Karang Gading (SMKG), Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Penelitian dilakukan selama 8 bulan dari April sampai November 2013. Pengukuran biomassa tumbuhan (meliputi tingkat pohon, belta dan semai) dilakukan pada 60 plot, masingmasing berukuran 100 m2. Penghitungan biomassa dan simpanan karbon dilakukan berdasarkan persamaan allometrik yang sesuai dengan karakteristik lokasi. Penghitungan nilai ekonomi manfaat keberadaan hutan mangrove menggunakan metode Contingent Valuation Method (CVM) berdasarkan isian kuisioner masyarakat di 3 desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata simpanan karbon di atas permukaan tanah Above Ground Carbon (AGC) sebesar 63,777 mg/ha sedangkan Below Ground Carbon (BGC) sebesar 14,031 mg/ha. Nilai ekonomi simpanan karbon hutan mangrove SMKG sebesar Rp 83.187.215.641,-. Rata-rata nilai ekonomi hutan mangrove SMKG sebagai habitat satwaliar sebesar Rp 3.211.074.666,- dan sebagai pencegah abrasi sebesar Rp 6.369.743.333,-. Total nilai ekonomi jasa lingkungan hutan mangrove di SMKG untuk saat ini adalah sebesar Rp 92.768.033.640.

Kata kunci: Jasa lingkungan, mangrove, nilai ekonomi, Suaka Margasatwa Karang Gading.


Kata Kunci


mangrove; jasa lingkungan; ekonomi; Karang Gading

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Sumatera Utara [BBKSDASU]. 2009. Rencana pengelolaan Suaka Margasatwa Karang Gading dan Langkat Timur Laut : periode 2010-2029. BBKSDASU. Medan. Tidak diterbitkan.

Badan Standarisasi Nasional [BSN]. 2011. SNI 7724:2011. Pengukuran dan penghitungan cadangan karbon-pengukuran lapangan untuk penaksiran cadangan karbon hutan (Ground Based Forest Carbon Accounting). Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

Bengen, D. 2001. Pedoman teknis : pengenalan dan pengelolaan ekosistem mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Cet.3. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hal : 1-52.

Bishop, J.T. 1999. Valuing forest : a review of methods and applications in development countries. London : International Institute for Environment and Development. Hal : 25-50.

Chave, J., Andalo, C., S. Brown, M.A. Cairns, J.Q. Chambers., D. Eamus, H. Folster, F. Fromard, N. Higuchi, T. Kira, J.P. Lescure, B.W. Nelson, H. Ogawa, H. Puig, B. Riera, T. Yamakura. 2005. Tree allometry and improved estimation of carbon stocks and balance in tropical forests. Oecologia 145 : 87-99.

Costanza, R., d’Arge, R., de Groot, R., Farber, S., Grasso,M., Hannon, B., Limburg, K., Naeem, S., O’Neil, R., Paruelo, J., Raskin, R., Sutton, P.,van den Belt, J. 1997. The value of the world ecosystem services and natural capital. Ecological Economics 25 (1) : 67-72.

Day, J.W., Corner, W.H., Ley, L.F., Day , R.H., Navarro, A.M. 1987. The productivity and composition of mangrove forest, Laguna de Terminoms, Mexico. Aquat. Bot. 55 : 39-60.

Donato, D; Kuffman, J.B; Murdiyarso,D; Kurnianto,S; Stidham, M; Kanninen, M. 2012. Mangrove adalah salah satu hutan terkaya karbon di kawasan tropis. http://www.cifor.org/online-library/browse/view-publication/publication /3777.html. Diakses 27 Nopember 2012.

Fachrul, M.F. 2007. Metode sampling bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta. Hal : 1 - 85

Fandeli, C. 2002. Perencanaan pariwisata alam. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Hal : 1-156.

Irawan, P. 2007. Penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Cet.2 Departemen Ilmu Administrasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia. Jakarta. Hal : 20-48.

Kettering, Q.M., Coe R., Meine van Noordwijk., Ambagau Y., Palm C.A. 2001. Reducing uncertainly in the of allometric biomass equation for predicting aboveground tree biomass in mixed secondary forest. Forest Ecology and Management. 146 : 199-209.

Komiyama, A., Moriya, H., Prawiroatmodjo, S., Toma, T., Ogino, K. 1998. Forest primery productivity. In : Ogino, K., Chihara, M. (Eds.), Biological systems of mangrove. Ehime University, pp. 97-117.

Krisnawati, H., W.C. Adinugroho, R. Imanuddin. 2012. Monograf : model-model alometrik untuk pendugaan biomassa pohon pada berbagai tipe ekosistem hutan di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor. Hal : 1-119.

Kwatrina, R.T. dan Takandjandji, M. 2011. Nilai guna ekosistem mangrove di kawasan Wana Wisata Pantai Blanakan. Info Hutan Vol. VII No. 3 : 271-282. Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor.

Loomis, J., Kent, P., Liz, S., Kurt, F., Alan, C. 2000. Measuring the total economic value of restoring ecosystem services in an impaired river basin: result from a contingent valuation survey. Ecological Economics 33 : 103-117.

Mackey, A.P. 1993. Biomass of the mangrove Avicennia marina (Forsk.) Vierh. near Brisbane, south eastern Queensland. Aust. J. Mar. Freshwater Res. 44 : 721-725.

Nagelkerken, I., Blaber, S.J.M., Bouillon, S., Green, P., Haywood, M., Kirton, L.G., Meynecke, J.O., Pawlik, J., Penrose, H.M., Sasekumar.,A., Somerfield, P.J. 2008. The habitat function of mangroves for terrestrial and marine fauna : a review. aquat. Bot. 89 : 155-185.

Nurfatriani, F. 2005. Nilai ekonomi kawasan hutan yang direhabilitasi. Thesis Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hal : 1-35.

Pant, M.M. 1984. Forest economics and valuation : Principles of economics applied to forest management and utilization. Bombay Bazar, India.

Saenger, P. 2002. Mangrove ecology, silviculture and conservation. Kluwer Academic Press. The Netherlands, 360 pp.

Walters, B.B., Ronnback, P., Kovacs, J.M., Crona, B., Hussain, S.A., Badola, R., Primavera, J.H., Barbier, E., Dahdouh-Guebass, F. 2008. Ethnobilogy, socio-economics and management of mangrove forest : a review. Aquat. Bot. 89 : 220-236.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2016.13.1.29-41

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.