TANAMAN PENUTUP TANAH YANG SESUAI PADA LAHAN KRITIS BEKAS TAMBANG BATU APUNG

Budi Hadi Narendra, Syahidan Syahidan

Sari


Tambang batu  apung  di Lombok Timur, khususnya di  Ijobalit merniliki   potensi dan produksi terbesar di Indonesia. Masyarakat menambang secara tradisional  tanpa mengupayakan rehabilitasi dan konservasi   tanah dan air. Bekas tambang ini merupakan lahan terdegradasi yang  dibiarkan saja menjadi lahan  kritis  dengan permukaan berlubang-lubang yang sebagian besar tidak  dimanfaatkan lagi. Hanya vegetasi  tertentu saja  yang masih dapat  dijumpai  pada lahan  tersebut, karena  lahan  telah  mengalami  kemunduran  sifat fisika kimia tanahnya.     Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi dan teknologi  budidaya   jenis tanaman penutup tanah dan dosis  pupuk kandang  yang sesuai    untuk rehabilitasi lahan kritis bekas  tarnbang batu apung. Penelitian ini  menggunakan desain split plot, dimana tiga macam dosis pupuk  kandang sebagai plot utama dan tiga jenis  tanaman penutup tanah   sebagai sub plot. Masing-masing  kombinasi perlakuan ini diulang, sebanyak 16 kali. Berdasarkan kernampuan hidup, kemarnpuan rnenutup tanah dan biornassanya, tanarnan yang paling tepat digunakan  sebagai   penutup tanah adalah  jenis sentro  (Centrosema  pubescens  Benth.). Penggunaan pupuk kandang dengan dosis  4,4  kg/m2 dapat diaplikasikan guna menambah kandungan bahan organik tanah.


Kata Kunci


Bekas tambang batu apung; lahan kritis; teknologi rehabilitasi lahan; tanaman penutup tanah; pupuk kandang

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Arsyad, S. 1989. Konservasi tanah dan air. IPB Press. Bogor.

Bappeda Lombok Timur. 1999. Data pokok pembangunan Kabupaten Lombok Timur Tahun 1998. Proyek Pembuatan Data Pokok Pembangunan Kabupaten Dati II Lombok Timur. Selong.

BRLKT Wilayah VII. 1987. Rencana teknik lapangan rehabilitasi lahan dan konservasi tanah Sub DAS Menanga. Mataram.

Djaenuddin, D., Basuni, S. Hardjowigeno, 1-1. Subagyo, M. Sukardi, Ismangun, Marsudi Os, N. Suharta, L. Hakim, Widagdo, J. Dai, V. Suwandi, S. Bachri, E.R. Jordens. 1994. Kesesuaian lahan untuk tanaman pertanian dan tanarnan kehutanan. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor.

Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu tanah. Akademika Pressindo. Jakarta. Kanwil Deptamben NTB. 1999. Peta sebaran dan lokasi contoh bahan piroklastik tras dan batu apung di Kab. Lombok Tengah dan Lombok Timur Prop. NTB. Mataram.

Lembaga Biologi Nasional-LIPI. 1983. Makanan ternak. LIPI. Bogor.

Mulyanto, B. 1988. Geologi dan mineralogi, Jurusan Tanah Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

Narendra, B.H., A.G. Salim, dan E. Junaidi. 2002. Karakteristik Lahan kritis bekas penambangan batu apung di Sub DAS Serdang, DAS Menanga, Lombok Timur. Buletin Teknologi Pengelolaan DAS 9. Balai Litbang Teknologi Pengelolaan DAS Indonesia Bagian Timur. Makassar.

Pemda Tk I NTB. 1994. Selayang pandang potensi Dati I NTB. Pemerintah Propinsi Dati I NTB. Mataram.

SAS lnstitut Inc. 1989. SAS user's guide : Statistic. Version 5 edition. Cary, NC : SAS Institut Inc. 956 pp.

Sembiring, H., A. Farid, A. Ispandi, G. Kartono dan H. Suwardjo. 1989. Kajian beberapa jenis tanaman legum penutup tanah untuk rehabilitasi lahan kritis. Risalah Diskusi Ilmiah Hasil Penelitian. Proyek Penelitian Penyelamatan Hutan, Tanah dan Air. Pusat Penelitian Tanah.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2006.3.4.357-365

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.