KERAGAMAN DAN POTENSI PEMANFAATAN JENIS GULMA PADA AGROFORESTRI JATI (Tectona grandis L. f.) dan JALAWURE (Tacca leontopetaloides (L.) Kuntz)

Suhartono Suhartono, Aji Winara

Sari


Percobaan budidaya jalawure (Tacca leontopetaloides) dengan sistem agroforestri di bawah tegakan jati (Tectona grandis) telah dilakukan dengan melibatkan petani di Desa Cijambe Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Adanya perlakuan silvikultur berupa pengolahan tanah, pemberian pupuk kandang dan pengaturan jarak tanam telah mendorong pertumbuhan gulma pada lahan yang berpotensi mengganggu pertumbuhan jalawure. Penelitian yang dilaksanakan pada April 2017 ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan keragaman jenis gulma yang tumbuh di lahan agroforestri jati-jalawure serta potensi pemanfaatannya. Pengumpulan data dilakukan dengan analisis vegetasi tumbuhan bawah metode kuadrat dengan petak ukur 1 x 1 m diulang tiga kali untuk setiap plot dan wawancara dengan informan kunci. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 26 jenis gulma dari 16 famili dengan jenis gulma yang paling mendominasi adalah Axonopus compressus dari famili Poaceae. Tingkat keragaman jenis gulma (H’) 1,03-1,64 tergolong sedang, tingkat kekayaan jenis gulma (R’) <3 kategori rendah dan tingkat kemerataan jenis gulma (E’) 0,43-0,64 termasuk kategori sedang. Indeks kesamaan jenis gulma pada petak agroforestri jati-jalawure lebih tinggi (IS 0,50-0,58) dari petak jati tanpa tanaman jalawure (IS 0,32-0,43). Sebanyak 19 jenis gulma dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak (10 jenis), sumber pangan (3 jenis) dan sumber obat-obatan tradisional (6 jenis).


Kata Kunci


Agroforestri; gulma; jalawure; keragaman

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Akbar, A. (2016). Pengaruh penutupan mulsa organik terhadap perkembangan gulma hutan tanaman nyawai (Ficus variegata Bl). Jurnal Penelitian Tanaman Hutan, 13(2), 95-103.

Aminah, S., Wardenar, E. & Muflihati. (2016). Tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh battra di Desa Sejahtera Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara. Hutan Lestari, 4(3), 299-305.

Ardiyani, M., Sulistyaningsih, L. D. & Esthi, Y. N. (2014). Keragaman genetik Tacca leontopetaloides (L.) Kuntze (Taccaceae) dari beberapa provenansi di Indonesia berdasarkan Marka Inter Simple Sequence Repeats (ISSR). Berita Biologi, 13(1), 85-96.

Budiastuti, M. S. (2013). Sistem agroforestri sebagai alternatif hadapi pergeseran musim guna pencapaian keamanan pangan. Ekosains, V(1), 1-5.

Des, M., Indriati, G. & Sakerengan, S. (2017). Inventarisasi tumbuhan obat di Desa Muara Siberut Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Biosciense, 1(2), 29-42.

Dianto, I., Anam, S. & Khumaidi, A. (2015). Studi etnofarmasi tumbuhan berkhasiat obat pada Suku Kaili Ledo di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Farmasi Galenika, 1(2), 85-91.

Fadhly, A. F., & Tabri, F. (2009). Pengendalian gulma pada pertanaman jagung. Maros: Balai Penelitian Tanaman Serealia.

Febrianto, Y. & Chozin, M. A. (2014). Pengaruh jarak tanam dan jenis stek terhadap kecepatan penutupan Arachis pintoi Krap. & Greg. sebagai biomulsa pada pertanaman tomat (Licopersicon esculentum M.). Bul. Agrohorti, 2(1), 37-41.

Fitriana, M., Parto, Y. & Budianta, D. (2014). Pergeseran jenis gulma akibat perlakuan bahan organik pada lahan kering bekas tanaman jagung (Zea mays L.). Jurnal Agronomi Indonesia, 41(2), 118-125.

Garsetiasih, R. (2016). Daya dukung kawasan Hutan Baturraden sebagai habitat penangkaran rusa. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 4(5), 531-542.

Hadi, E. E. W., Widyastuti, S. M. & Wahyuono, S. (2016). Keanekaragaman dan pemanfaatan tumbuhan bawah pada sistem agroforestri di Perbukitan Menoreh, Kabupaten Kulon Progo. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 23(2), 206-214.

Hartatik, W. & Widowati, L. (2006). Pupuk kandang. Dalam pupuk organik dan pupuk hayati (pp. 59–82). Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.

Heyne, K. (1987). Tumbuhan berguna Indonesia, terjemahan Badan Litbang Kehutanan." Jilid I. Cetakan Kesatu. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan.

Indriyanto. (2006). Ekologi hutan. Jakarta: Bumi Aksara.

Islami, M. Y., Ibrahim, N. & Nugrahani, A. W. (2017). Studi etnofarmasi Suku Kaili Moma di Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Farmasi Galenika, 3(1), 27-33.

Magurran, A. E. (2004). Measuring Biological Diversity. Victoria: Blackwell Publishing.

Mayrowani, H. & Ashari. (2011). Pengembangan agroforestri untuk mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan petani sekitar hutan. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 29(2), 83-98.

Novalinda, R., Syam, Z. & Solfiyeni. (2014). Analisis vegetasi gulma pada perkebunan karet (Hevea brasiliensis Mull. Arg.) di Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal Biologi Universitas Andalas, 3(2), 129-134.

Nufvitarini, W., Sofyan, Z. & Junaedi, A. (2016). Pengelolaan gulma kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) studi kasus di Kalimantan Selatan. Buletin Agrohorti, 4(1), 29-36.

Pasaribu, R., Wicaksono, K. P. & Tyasmoro, S. Y. (2017). Uji lapang efikasi herbisida berbahan aktif Ipa Glifosat 250 Gl-1 terhadap gulma pada budidaya kelapa sawit belum menghasilkan. Jurnal Produksi Tanaman, 5(1), 108-115.

Polansky, S. & Guntoro, D. (2016). Pengendalian gulma pada tanaman padi sawah dengan menggunakan herbisida berbahan aktif campuran bentazon dan MCPA. Buletin Agrohorti, 4(1), 122-131.

Prayogo, D. P., Thamrin, H. & Nugroho, A. (2017). Pengaruh pengendalian gulma pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) pada berbagai sistem olah tanah. Produksi Tanaman, 5(1), 24-32.

Retnowati, I. & Surahman, M. (2017). Pertumbuhan beberapa genotipe jarak pagar (Jatropha curcas L.) di tanah masam. Buletin Agrohorti, 5(2), 251-263.

Rianti, N., Salbiah, D. & Khoiri, M. A. (2015). Pengendalian gulma pada kebun kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) K2I dan kebun masyarakat di Desa Bangko Kiri Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. JOM Faperta, 2(1), 1-14.

Rismayani & Kartikawati, A. (2017). Struktur dan komposisi gulma pada tanaman Lada yang berperan untuk mengonservasi serangga parasitoid. Buletin Littro, 28(1), 65-74.

Saitama, A., Widaryanto, E. & Wicaksono, K. P. (2016). Komposisi gulma pada tanaman tebu keprasan lahan kering di dataran rendah dan tinggi. Produksi Tanaman, 4(5), 406-415.

Sari, H. F. M. & Rahayu, S. S. B. (2013). Jenis-jenis gulma yang ditemukan di perkebunan karet (Hevea brasiliensis Roxb.) Desa Rimbo Datar Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat. BIOGENESIS, 1(1), 28-32.

Soerianegara, I. & Indrawan, A. (2005). Ekosistem Hutan Indonesia. Bogor: Laboratorium Ekologi Hutan. Fakultas Kehutanan, IPB.

Sumekar, Y., Umiyati, U. & Kusumiyati. (2017). Keragaman gulma dominan pada pertanaman wortel (Daucus carota L.) di Kabupaten Garut. Ilmu Pertanian Dan Peternakan, 5(1), 93-103.

Susanti, Y. & Febrinova, R. (2015). Inventarisasi gulma pada lahan perkebunan tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu. Sungkai, 3(2), 18-23.

Syarif, P., Suryotomo, B. & Soeprapto, H. (2015). Diskripsi dan manfaat tanaman obat di pedesaan sebagai upaya pemberdayaan apotik hidup (studi kasus di Kecamatan Wonokerto). Pena Jurnal Ilmu, 21(1), 20-32.

Syawal, Y. (2009). Efek berbagai pupuk organik terhadap pertumbuhan gulma dan tanaman lidah buaya. Agrivigor, 8(3), 265-271.

Tantra, Wira, A. & Santoso, E. (2016). Manajemen gulma di Kebun Kelapa Sawit Bangun Bandar: analisis vegetasi dan seedbank gulma. Buletin Agrohorti, 4(2), 138-143.

Thomas, G. (1988). Bio-dap, ecological diversity and its measurement (Software). Resource Conservation, Fundy National Park, Alma, New Brunswick.

Wawo, A. H., Lestari, P. & Utami, N. W. (2015). Studi perbanyakan vegetatif tanaman taka (Tacca leontopetaloides (L.) Kuntze) dan pola pertumbuhannya. Berita Biologi, 14(1), 1-9.

Wicaksono, H., Putra, E. T. S. & Muhartini, S. (2015). Kesesuaian tanaman ganyong (Canna indica L.), suweg (Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson), dan ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) pada agroforestri Perbukitan Menoreh. Vegetalika, 4(1), 87-101.

Winarto, F. K., Nurbaiti & Zuhry, E. (2014). Pengaruh frekuensi pengendalian gulma secara manual terhadap pertumbuhan dan produksi padi sawah (Oryza sativa L.) dengan metode sri. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian, 1(1), 1-7.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2018.15.2.65-77

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.