KAJIAN BEBERAPA ASPEK EKOLOGI CENDANA (Santalum album Linn.) PADA LAHAN MASYARAKAT DI PULAU TIMOR

Hery Kurniawan, Soenarno Soenarno, Nurhuda Adi Prasetiyo

Sari


Cendana (Santalum album Linn.) merupakan spesies endemik asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bukan hanya bernilai ekonomi namun juga sebagai lambang pemersatu masyarakat dan kearifan lokal di Provinsi NTT. Pengelolaan cendana telah mengalami pasang-surut dalam periode panjang yang disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah peraturan daerah yang tidak mendukung bagi upaya pengembangan tanaman cendana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang habitat, populasi, dan sebaran cendana di lahan masyarakat. Metode penelitian secara deskriptif kuantitatif berdasarkan pengamatan secara langsung di lapangan. Plot sampel ditempatkan secara purposive untuk mendapatkan Indeks Nilai Penting (INP) dan Indeks Kompetisi (IK). Data dikumpulkan melalui tiga cara, yakni wawancara dengan stakeholder, survei lapangan, dan penelusuran data sekunder. Hasil menunjukkan bahwa tingkat sapih (sapling) dan semai (seedling) mendominasi struktur tanaman cendana di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), dan Belu. Selanjutnya diikuti oleh tingkat tiang (poles) dan pohon (trees). INP pada setiap level pertumbuhan dan kabupaten adalah tinggi, namun IK rendah dengan nilai 0,18 untuk Kabupaten TTS; 0,07 untuk Kabupaten TTU; dan 0,1 untuk Kabupaten Belu.


Kata Kunci


NTT; habitat; distribusi; populasi; cendana

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anonim. (2010). Master plan pengembangan dan pelestarian cendana (Santalum album L.) Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2010-2030. Kupang: Kementerian Kehutanan dan Pemerintah Provinsi NTT.

Assman, E. (1970). The principles of forest yield study. (Sabine H. Gardiner, Trans). English: Pergamon Press. (Buku asli: Waldertrag skunde).

Barret, D.R. & Fox JED. (1994). Early growth of Santalum album in relation to shade. Australia Journal of Botany 42(1), 83-93. Diakses tanggal 10 Mei 2011 dari www.publish.csiro.au.

Barret, D.R. (1985). Santalum album (Indian sandalwood). (Literature review). Mulga Research Centre, Western Australian Institute of Technology.

Daniel, T.W., Helms, J.A., & Baker, F.S. (1950). Principles of silviculture. (Joko Marsono dan Oemi Hani’in, Trans.: Prinsip-prinsip silvikultur, 1987). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Davis, K.P. (1966). Forest management, regulation and evaluation. London: McGraw-Hill Series in Forest Resources.

Dishutbun Kabupaten TTS. (2010). Inventarisasi tegakan cendana (Santalum album Linn) di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kerjasama Kementerian Kehutanan ITTO (PD 459/07 Rev.1 (F). Soe: Dishutbun.

Dombois-Mueller, D. & Ellenberg, H. (1974). Aims and methods of vegetation ecology, New York: John Wiley & Sons.

Harjadi, S. S. (1991). Pengantar agrono-mi. Jakarta: Gramedia.

Hegyi, F. (1974). A Simulation model for managing jack pine stands. Sault Ste. Marie, Ontario: Great Lakes Forest Research Centre, Canadian Forestry Service.

Kementerian Pertanian. (1980). Keputusan Menteri Pertanian No. 837/ Kpts/Um/11/1980 tentang kriteria dan tata cara penetapan hutan lindung dan hutan produksi. Jakarta: Kementerian Pertanian.

Kementerian Pertanian. (1981). Keputusan Menteri Pertanian No. 683/ Kpts/Um/8/1981, tentang kriteria dan tata cara penetapan hutan lindung dan hutan produksi. Jakarta: Kementerian Pertanian.

Radomiljac, A.M. (1995). Research trends for santalum species an emphasis on germplasm conservation and plantation establishment. In Sandalwood seed nursery and plan tation technology (pp. 259-271). Proceeding of a regional workshop for Pacific Island Countries, 1-11 August 1994. Noumea: Regional Workshop for Pacific Island Countries Committee.

Sasongko. (1994). Studi interaksi geno tipe lingkungan pada uji keturunan Pinus merkusii Jungh. Et de Vriese. (Tesis). Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Surata, I.K. (2006). Teknik pengembangan budidaya cendana (Santalum album L.) di lahan masyarakat. Makalah Gelar Teknologi Cendana untuk Rakyat: pengembangan tanaman cendana (Santalum album L.) di lahan masyarakat, 19 Desember 2006. Denpasar.

Tallo, P. A. (2001). Sambutan dalam seminar cendana (Santalum album L.) sumberdaya daerah otonomi NTT. Berita Biol.,5(5), xxi-xxii.

Widiastuti, L., Tohari, & Endang, S. (2004). Pengaruh intensitas cahaya dan kadar daminosida terhadap iklim mikro dan pertumbuhan tanaman krisan dalam pot. Jurnal Ilmu Pertanian, 11(2), 35-42.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2013.10.1.33-49

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.