KERAGAMAN MORFOLOGI, EKOLOGI, POHON INDUK, DAN KONSERVASI ULIN (Eusideroxylon zwageri Teijsm. et Binnend.) DI KALIMANTAN

Kade Sidiyasa, Tri Atmoko, Amir Ma'ruf, Mukhlisi Mukhlisi

Sari


Di Indonesia pohon ulin (Eusideroxylon swageri Teijsm. et Binnend.) secara alami hanya terdapat di Sumatera dan Kalimantan. Sampai saat ini penebangan pohon ulin secara tidak terkendali masih saja berlangsung, yang apabila dibiarkan akan mengakibatkan kepunahan, di lain pihak masih banyak hal yang perlu dikaji dan diteliti. Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang aspek keragaman morfologi, ekologi, pohon induk, dan konservasi ulin di Kalimantan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ulin memiliki keragaman morfologi yang sangat tinggi, baik berdasarkan sifat-sifat vegetatif maupun sifat generatif (terutama pada bentuk dan ukuran buah atau biji). Dari aspek ekologi, ulin tumbuh baik pada hutan tropis basah, pada tanah-tanah yang tidak tergenang air hingga pada ketinggian 500(-625) m dpl, pada daerah datar dekat sungai dan anak-anak sungai, daerah bergelombang hingga punggung bukit. Dari segi tanah, tempat tumbuh tersebut umumnya berpasir dengan pH dan unsur kimia makro (N,P,K) yang rendah. Potensi ulin sebagai pohon induk di alam tergolong rendah, yakni berkisar antara 22,11% hingga 32,30% dari populasi yang ada. Dalam hubungannya dengan konservasi, upaya yang bersifat in-situ maupun ex-situ sudah dilakukan, namun pengawasan dan pengamanan terhadap kawasan-kawasan konservasi yang bersifat in-situ harus lebih ditingkatkan.


Kata Kunci


Data botani; regenerasi; vegetasi; tanah dan iklim; konservasi in-situ dan ex-situ

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Burgess, P.F. (1966). Timber of Sabah. Sabah,Malaysia: Forest Department.

Djamhuri, E., Supriyanto, Siregar, I.Z.; Sukendro, A.; Siregar, U.Y.; Budi, S.W.; Pamungkas, P.; & Wibowo, C. (2007). Petunjuk teknis seleksi pohon induk. Bogor: Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Fauzi, M.A. & Susanto, M. (2006). Sebaran dan potensi ulin (Eusideroxylon zwageri Teijsm. & Binn.) di Provinsi Jambi (pp. 115-119). Prosiding Workshop Sehari: Peran Litbang dalam Pelestarian Ulin. Samarinda, 20 Desember 2006. Bogor: Pusat Litbang Hutan Tanaman dan Tropenbos International Indonesia.

Iriansyah, M. & Rayan. (2006). Pembangunan plot konservasi in situ dan ex situ ulin (Eusideroxylon zwageri Teijsm. & Binn.) di Kalimantan Timur (pp. 71-86). Prosiding Workshop Sehari: Peran Litbang dalam Pelestarian Ulin. Samarinda, 20 Desember 2006. Bogor: Pusat Litbang Hutan Tanaman dan Tropenbos International Indonesia.

Junaidah; Nugroho, A.W.; Siahaan, H.; & Sofyan, A. (2006). Status penelitian dan pengembangan ulin (Eusideroxylon zwageri T. et B.) di Sumatera bagian selatan (pp. 18-26). Prosiding Workshop Sehari: Peran Litbang dalam Pelestarian Ulin. Samarinda, 20 Desember 2006. Bogor: Pusat Litbang Hutan Tanaman dan Tropenbos International Indonesia.

Irawan, B. (2011). Genetic variation of Eusideroxylon zwageri and its diversity on variety. Paper presented on National Workshop: Conservation Status and Formulation of Conserva-tion Strategy of Threatened Species (Ulin, Eboni and Michelia). Bogor, 18-19 Januari 2011. Bogor: ITTO PD 539/09 Rev.1 (F).

IUCN. (2000). The 2000 IUCN list of threatened species. Diakses 16 Juli 2013 dari http://www.redlist.org/

Kementerian Kehutanan Indonesia.(2010). 50 Taman Nasional di Indonesia. Diakses tanggal 30 April 2010 dari http://www.dephut. go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/tn_index.htm.

Mueller-Dombois, D. & Ellenberg, H. (1974). Aims and methods of vegetation ecology. New York: John Willey.

Pusat Inventarisasi dan Statistik Kehutanan. (2002a). Data dan informasi kehutanan Propinsi Kalimantan Timur. Jakarta: Badan Planologi Kehutanan.

Pusat Inventarisasi dan Statistik Kehutanan. (2002b). Data dan informasi kehutanan Propinsi Kalimantan Selatan. Jakarta: Badan Planologi Kehutanan.

Pusat Inventarisasi dan Statistik Kehutanan. (2002c). Data dan informasi kehutanan Propinsi Kalimantan Tengah. Jakarta: Badan Planologi Kehutanan.

Pusat Inventarisasi dan Statistik Kehutanan. (2002d). Data dan informasi kehutanan Propinsi Kalimantan Barat. Jakarta: Badan Planologi Kehutanan.

Qirom, M.A. (2006). Peranan litbang dalam mendukung kegiatan pelestarian jenis ulin di Kalimantan Selatan (pp. 11-17). Prosiding Workshop Sehari: Peran Litbang dalam Pelestarian Ulin. Samarinda, 20 Desember 2006. Bogor: Pusat Litbang Hutan Tanaman dan Tropenbos International Indonesia.

Sidiyasa, K. (1995). Struktur dan komposisi hutan ulin (Eusideroxylon zwageri Teijsm. & Binn.) di Kalimantan Barat. Wanatrop, 8(2), 1-11.

Sidiyasa, K. & Juliaty, N. (2003). Pohon-pohon ulin dengan berbagai aspeknya (Edisi Khusus No. 12). Samarinda: Balai Litbang Kehutanan Kalimantan.

Sidiyasa, K.; Zakaria; & Iwan, R. (2006). Hutan Desa Setulang dan Sengayan Malinau, Kalimantan Timur. Potensi dan identifikasi langkah-langkah perlindungan dalam rangka pengelolaannya secara lestari. Bogor: Center for International Forestry Research.

Soerianegara, I. & Indrawan, A. (1982). Ekologi hutan Indonesia. Bogor: Departemen Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan IPB.

Soerianegara, I. & Lemmens, R.H.M.J. (eds.). (1993). Plant resources of South East Asia. Timber trees: major commercial timbers (Vol. 5 No. 1). Wageningen: Pudoc Scientific Publishers.

Soetrisno, K. (2006). Penyebaran semai dan pancang ulin (Eusideroxylon zwageri T.et B.) dari pohon induk pada tingkat kelerengan yang berbeda (pp. 33-37). Prosiding Workshop Sehari: Peran Litbang dalam Pelestarian Ulin. Samarinda, 20 Desember 2006. Bogor: Pusat Litbang Hutan Tanaman dan Tropenbos International Indonesia.

Susanto, M. (2006). Status litbang ulin (Eusideroxylon zwageri T.et B.) (pp. 1-10). Prosiding Workshop Sehari: Peran Litbang dalam Pelestarian Ulin. Samarinda, 20 Desember 2006. Bogor: Pusat Litbang Hutan Tanaman dan Tropenbos International

Indonesia.

Wirasapoetra, K. (2006). Teliyon, Pelestarian pohon ulin - belajar bersama masyarakat adat (pp. 27-32). Prosiding Workshop Sehari: Peran Litbang dalam Pelestarian Ulin. Samarinda, 20 Desember 2006. Bogor: Pusat Litbang Hutan Tanaman dan Tropenbos International Indonesia.

Zanzibar, M. & Pramono, A.A. (1997). Identifikasi dan penentuan pohon plus ramin (Gonystylus bancanus Kurtz) di Pangkalan Bun, PT. Bintang Arut Kalimantan Tengah. Bogor: Balai Teknologi Perbenihan.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2013.10.3.241-254

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.