PENENTUAN DOSIS BAHAN PEMBENAH (AMELIORANT) UNTUK PERBAIKAN TANAH DARI TAILING PASIR KUARSA SEBAGAI MEDIA TUMBUH TANAMAN HUTAN

Pratiwi Pratiwi, Erdy Santoso, Maman Turjaman

Sari


Sistem pertambangan di Indonesia menerapkan  teknik penambangan permukaan (surface mining), sehingga akibat yang ditimbulkan adalah perubahan lansekap, permukaan tanah, hilangnya lapisan atas tanah serta berubahnya habitat flora dan fauna. Perubahan ini menyebabkan sistem hidrologi dan kestabilan lansekap berubah. Apabila lahan bekas tambang ini tidak dikelola dengan baik, maka akan menimbulkan permasalahan lingkungan, baik di dalam areal pertambangan (on site) maupun di luar areal penambangan (off site). Hal ini dapat diamati pada kegiatan pertambangan timah di Bangka. Bekas penambangan ini meninggalkan lahan-lahan berupa hamparan tailing pasir kuarsa dan campuran bahan-bahan overburden. Secara umum tingkat kesuburan hamparan tailing bekas tambang timah sangat rendah. Tailing bekas tambang timah umumnya mengandung pasir dan kuarsa yang cukup tinggi sehingga  kapasitas sangga (buffer capacity) terhadap unsur-unsur hara sangat rendah. Dengan demikian diperlukan bahan pembenah (ameliorant) untuk memperbaiki kondisi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan dosis bahan ameliorant untuk perbaikan tanah tailing pasir kuarsa, sehingga dapat digunakan untuk mendukung tanaman hutan. Tanaman indikator yang diperlukan adalah ekaliptus  (Eucalyptus urophylla) dan jabon (Anthocephalus cadamba). Penelitian ini dilakukan di persemaian dengan menggunakan beragam dosis bahan organik, bahan top soil, bahan kapur dan pupuk NPK. Hasil penelitian menunjukkan media tanaman dengan perbandingan 20% bahan organik : 20% top soil : 5% kapur, 1% NPK dan 54% tailing bekas tambang timah (pasir kuarsa) memberikan pertumbuhan cukup bagus terhadap tanaman yang diujicobakan.


Kata Kunci


Tailing bekas tambang timah; pasir kuarsa; bahan pembenah tanah; rehabilitasi lahan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Badan Pusat Statistik. (2007, Mei 15). Berita resmi statistik No.27/05/Th. X. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Djakamihardja, A.S., & Noviardi, R. (2010, January 30). Rehabilitasi lahan paska tambang timah di Kabupaten Bangka Barat: Alternatif pemanfaatan sampah organik. http: //dspace.1pk.lipi.go.id/space/handle/123456789/450.

Hanafiah, K. A. (2005). Dasar-dasar ilmu tanah (p.360). Divisi Buku Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hardjowigeno, S. (1992). Ilmu tanah (3th ed.), p.233. Jakarta: PT. Mediyatama Sarana Perkasa.

Herlina. (2004). Melongok aktivitas pertambangan batu bara di Tabalong, reklamasi 100 persen mustahil. Banjarmasin Post: 24 Maret 2004, Banjarmasin.

Leiwakabessy, F.M. (1988). Kesuburan tanah (Diktat Kuliah Kesuburan Tanah). Bogor : Departemen Ilmu-ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Lembaga Penelitian Tanah. (1966). Peta tanah tinjau Bangka dan Belitung. Bogor: Lembaga Penelitian Tanah.

Pratiwi. (2004). Karakteristik lahan habitat ulin (Eusideroxylon zwageri T. et B.) di hutan alam Sungai Bakul - Sungai Musi Sumatera Selatan. Agricultural Scientific Journal, X(1), 25-30.

Pusat Kajian Rehabilitasi Lahan. (2006). Rehabilitas lahan bekas tambang menuju pemanfaatan lahan yang berkelanjutan. Yogyakarta: Fakultas Pertanian, Universitas Gajah Mada.

Rahmawaty, (2002). Restorasi lahan bekas tambang berdasarkan kaidah ekologi. Medan: Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Schmidt, F.H., & Ferguson, J.H.A. (1951). Rainfall based on wet and dry period ratios for Indonesia with Western New Guinea (Verhand 42). Jakarta: Djawatan Meteorologi dan Geofisika, Kementrian Perhubungan.

Soepardi, G. (1983). Sifat dan ciri tanah. Bogor : Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Wikipedia. (2012, January 3). Pulau Bangka iklim dan cuaca. Retrieved from: http://id.wikipedia.org/wiki /Pulau_Bangka#Iklim_dan_Cuaca.

Wikipedia. (2012, January 3). Kompos. Retrieved from: http://webcache.

googleusercontent.com/search q=cache:E5RoI9Prc4J:id.wikipedia.org/wiki/Kompos+kandungan+kimia+kompos&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a

Yani, M. (2005, Desember 22). Reklamasi lahan bekas tambang dengan penanaman jarak pagar. Seminar Nasional Pengembangan Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) untuk Biodiesel dan Minyak Bakar. Bogor: Institut Pertanian Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2012.9.2.163-174

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.