Keragaman Jenis Avifauna dan Potensi Pengembangannya untuk Ekowisata Birdwatching di Resort Ake Jawi, Taman Nasional Aketajawe Lolobata

Akhmad David Kurnia Putra

Sari


Kawasan Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL) merupakan kawasan konservasi yang memiliki keanekaragaman avifauna dengan jenis endemik yang melimpah sehingga berpotensi dalam pengembangan ekowisata birdwatching. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis avifauna dan potensi pengembangan ekowisata birdwatching di Resort Ake Jawi, TNAL. Metode yang digunakan dalam penentuan keragaman jenis adalah Variable Circular Plot (VCP) dengan membuat 10 plot pada jalur pengamatan yang dilakukan pada pagi dan sore hari. Sedangkan untuk mengetahui potensi pengembangan ekowisata birdwatching digunakan metode kuesioner dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan jika keragaman jenis avifauna tergolong tinggi dengan nilai H’ = 3,59. Potensi ekowisata birdwatching memungkinkan untuk dikembangkan karena memiliki daya tarik berupa keragaman jenis burung yang tinggi, melimpahnya burung endemik, dan memiliki beberapa jenis burung yang menarik dari segi morfologi, suara, dan status konservasi. Pengembangan potensi ekowisata birdwatching juga didukung dengan penerimaan masyarakat yang baik. Bentuk implikasi pengembangan potensi ekowisata birdwatching yang dapat dilakukan adalah pembuatan jalur interpretasi.


Kata Kunci


Avifauna, ekowisata, birdwatching, Taman Nasional Aketajawe Lolobata, Halmahera

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Afif, F., Aisyianita, R. A., & Hastuti, S. D. (2018). Potensi birdwatching sebagai salah satu daya tarik wisata di Desa Wisata Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo. Jurnal Media Wisata, 16(2), 1007-1015.

Arini, D. I., & Kinho, J. (2014). Keragaman jenis burung di DAS Tayawi Taman Nasional Aketajawe Lolobata. Jurnal Wasian, 1(1), 29-37.

Aris, S., & Aunurohim. (2013). Studi keanekaragaman avifauna sebagai sarana edukasi ekowisata birdwatching di Kawasan Wisata Kondang Merak, Malang. Jurnal Sains dan Seni Pomits, 2(1), 1-5.

Asrianny, Saputra, H., & Achmad, A. (2018). Identifikasi keanekaragaman dan sebaran jenis burung untuk pengembangan ekowisata birdwatching di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Jurnal Perennial, 14(1), 17-23.

Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata. (2015). Mater Plan Pengembangan Wisata Alam Taman Nasional Aketajawe Lolobata. Sofifi: Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata.

Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata. (2015). Site Plan Rencana Tata Letak Sarana Dan Prasarana Wisata Alam Cluster Tayawi-Bay Roray - Binagara Taman Nasional Aketajawe Lolobata. Sofifi: Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata.

Bashari, H. (2012). Survei Avifauna Di Dalam Kawasan Taman Nasional Aketajawe Lolobata, Halmahera, Maluku Utara. Laporan Teknis. Bogor: Burung Indonesia.

Bashari, H., & Van Balen, S. B. (2014). First record of Stout-billed Cuckooshrike Coracina caeruleogrisea in Wallacea, a remarkable range extension from New Guinea. Bulletin of the British Ornithologists’ Club, 4(134), 302-304.

Bibby, C., Jones, M., & Marsden, S. (2000). Teknik-teknik Ekspedisi Lapangan: Survei Burung. Bogor: BirdLife International Indonesia Programme.

BirdLife International. (2021, May 17). Data Zone. Retrieved from BirdLife International: http://datazone.birdlife.org/species/search

Coates, B. J., & Bishop, K. D. (2000). Panduan Lapangan Burung-burung Di Kawasan Wallacea. Bogor: BirdLife International-Indonesia Programme & Dove Publication.

Eaton, J. A., van Balen, B., Brickle, N. W., & Rheindt, F. E. (2021). Birds of the Indonesian Archipelago. Greater Sundas and Wallacea. Barcelona: Lynx Edicions.

Hamzah, A. (2019). Metode Penelitian Kepustakaan (Library Recearch) Kajian Filosofis, Teoritis dan Aplikatif. Malang: Literasi Nusantara.

Harmoko, & Sepriyaningsih. (2019). Potensi wisata pengamatan burung (birdwatching) di Danau Aur Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan. Prosiding Seminar Nasional HAYATI VII Tahun 2019. VII, pp. 63-68. Kediri: Universitas Nusantara PGRI.

Hasibuan, R. S., Nitibaskara, T. U., & Mahardika, R. (2018). Jalur interpretasi "birdwatching" di Kebun Raya Bogor. Media Konservasi, 23(1), 28-36.

Hutchinson, R. (2011). Birdtour Asia Specialist in Asian Birding Tours: Sulawesi and Halmahera 25th Septermber - 16th Oktober 2011. Birdtour Asia.

Irham, M. (2012). Avifauna diversity at Central Halmahera North Maluku, Indonesia. Zoo Indonesia, 21(1), 17-31.

Lee, S., McMahan, K., & Scott, D. (2015). The gendered nature of serious birdwatching. Human Dimensions of Wildlife, 20(1), 47-64. doi:10.1080/10871209.2015.956375

MacKinnon, J., Phillipps, K., & Balen, B. (2010). Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Bogor: Burung Indonesia.

Muntasib, E. H., Rachmawati, E., Meilani, R., Mardiastuti, A., Rushayati, S. B., Sunkar, A., & Kosmaryandi, N. (2014). Rekreasi Alam dan Ekowisata. Bogor: PT Penerbit IPB Press.

Odum, E. P. (1993). Dasar-dasar Ekologi Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Paramita, R., & Septiviari, A. (2014). Analisis potensi dan peluang sebagai destinasi wisata pengamatan burung endemik (birdwatching). Jurnal Ilmiah Hospitality Management, 2(2), 123-132.

Peraturan Menteri Kehutanan (2006). Pedoman Zonasi Taman Nasional (Permenhut No. P.56/Menhut-II/2006).

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2015). Kriteria Zona Pengelolaan Taman Nasional dan Blok Pengelolaan Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam (Permen LHK No. P.76/Menlhk-Setjen/2015).

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2018). Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Yang Dilindungi (Permen LHK No. P.106/MenLHK/Setjen/Kum.1/12/2018).

Persulessy, Y. E., & Putuhena, J. D. (2020). Keragaman dan populasi burung endemik pada hotspot Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Wae Sapalewa Seram Utara. MAKILA: Jurnal Penelitian Kehutanan, 14(2), 99-113. doi:DOI : http://doi.org/10.30598/makila.v14i2. 2930

Putra, A. D., Murhun, M. A., & Bashari, H. (2021). The incredible nicobar pigeon Caloenas nicobarica nesting colony on Pulau Jiew, North Maluku, Indonesia. BirdingAsia, 35, 44-49.

Rahman, A., Kurniawati, K. D., & Humaira, S. (2019). Studi perubahan keanekaragaman jenis burung antara tahun 2010 dan 2018 di kawasan Suaka Margasatwa Sermo. Prosiding Seminar Nasional Jurusan Pendidikan BIologi (pp. 9-15). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Riefani, M. K., Soendjoto, M. A., & Munir, A. M. (2019). Short Communication: Bird Species in the cement factory complex of Tarjun, South Kalimantan, Indonesia. Biodiversitas, 20(1), 218-225. doi:10.13057/biodiv/d200125

Sari, D. P., Fadzillah, S., & Trianingsih, W. (2020). Birdwatching track: Peluang konservasi burung di RPH Tambak Ngargoyoso Karanganyar Jawa Tengah. Techno: Jurnal Penelitian, 1(9), 297-307. doi:http://dx.doi.org/10.33387/tjp.v9i1.1733

Sawitri, R., Mukhtar, A. S., & Karlina, E. (2007). Habitat dan populasi burung di Taman Nasional Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 4(3), 315-328.

Singarimbun, M., & Effendi, M. (2006). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Sukara, G. N., Mulyani, Y. A., & Muntasib, E. K. (2014). Potensi untuk pengembangan wisata "birdwatching" di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor. Buletin Kebun Raya, 17(1), 44-55.

Supriatna, J. (2014). Berwisata Alam di Taman Nasional. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Tabba, S., & Nurrani, L. (2016). Avifauna pada Taman Nasional Aketajawe Lolobata berdasarkan tipologi zona dan tutupan lahan. Jurnal WASIAN, 3(1), 25-38.

Tiga, M. R., Putri, E. I., & Ekayani, M. (2019). Persepsi masyarakat Desa Katikuai dan Desa Praing Kareha terhadap pengembangan ekowisata di Taman Nasional Matalawa, NTT. Solidarity: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 7(1), 34-40. doi:https://doi.org/10.22500/sodality.v7i1

Warsito, H., & Bismark, M. (2010). Penyebaran dan populasi parung bengkok pada beberapa tipe habitat di Papua. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 7(1), 93-102.

Welford, M., & Barill, A. (2013). Is neotropical conservation sold-short:




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2022.19.2.231-248

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.