KINETIKA REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK BIJI NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum) PADA PROSES PRODUKSI BIODIESEL

Sahirman Sahirman, A. Suryani, D. Mangunwidjaja, Sukardi Sukardi, R. Sudradjat

Abstract


Biodiesel adalah bahan bakar alternatif untuk mesin diesel yang dibuat dari minyak sayur, lemak hewan, atau minyak bekas melalui proses transesterifikasi dengan alkohol seperti metanol yang dapat digunakan secara langsung maupun dicampur dengan minyak diesel. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kinetika reaksi transesterifikasi minyak biji nyamplung (Calophyllum inophyllum) pada proses pembuatan biodiesel. Kinetika transesterifikasi digunakan untuk membuat rancangan proses khususnya berkaitan dengan kinerja reaktor. Kinetika  reaksi ditentukan pada nisbah molar metanol terhadap minyak 6:1, konsentrasi katalisator NaOH terhadap berat minyak 1%, kecepatan pengadukan 400 rpm, waktu 30 menit dan suhu 302K, 318 K, 333 K dan 343 K. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tetapan laju reaksi transesterifikasi orde satu pada suhu 302K, 318 K, 333 K dan 343 K masing-masing berturut-turut adalah 0,0546 menit-1, 0,0663 menit-1, 0,0883 menit-1dan 0,1174 menit-1. Energi aktivasi(Ea) adalah 3870,5 cal/mol dan laju reaksi transesterifikasi (Rt)= 32,23 e( 3870,5   /RT)[ME]. Pada kondisi isotermal suhu 333 K dengan harga k = 0,0883 menit-1, untuk mendapatkan metil ester sebesar 2,82 mol/liter atau 95,17% dibutuhkan 15,27 menit.


Keywords


Biodiesel; minyak biji nyamplung; kinetika reaksi transesterifikasi; energi aktivasi; entalpi.

References


Cheng, S.F., V.M. Choo, A.N. Ma, and C.H. Chuah. 2004. Kinetics study on transesterification of palm oil. J. Oil Palm Res. 16(2):19-29. Kuala Lumpur.

Darnoko, D. M. Cheryan. 2000. Kinectics of palm oil transesterification in a batch reaktor. J. Am. Oil Chem. Soc. 77:1263-1267. Champaign, Illinois.

Darnoko, T. Herawan dan P. Guritno. 2001. Teknologi produksi biodiesel dan prospek pengembangannya di indonesia. Warta PPKS 9(1):17-27.

Dweek, A.C., T.Meadows. 2002. Tamanu (Calophyllum inophyllum) the Africa, Asian Polynesian and Pasific Panacea. Int. J. Cos. Sci. 24:1-8. North Orchard Street, Ormond Beach, USA.

Freedman, B., E.H. Pryde, and T.L. Mounts. 1984. Variable affecting the yields of fatty esters from transesterificatied vegetable oils. J. Am. Oil Chem. Soc. 61:1638-1643. Champaign, Illinois.

Goud, V.V., A.V. Patwardhan, N.C. Pradhan. 2006. Studies on the epoxidation of mahua oil (Madhumica indica) by hydrogen peroxide. Bioresource Technology 97: 1365-137. Orlando.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan berguna Indonesia. Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan. Jakarta.

Lele, S. 2005. Biodiesel in India. Website: htttp//www.svlele.com biodiesel. Diakses tanggal 27 Juli 2005.

Levenspiel, O. 1972. Chemical reaction engineering. Wiley International Edition. New York. Martawijaya, A., I. Kartasujana, K. Kadir., dan S.A.Prawiro. 1981. Atlas Kayu Indonesia. Jilid 1. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Departemen Kehutanan Jakarta.

Noureddini, H, and Zhu. 1997. Kinetics of transesterification of soybean oil. JAOCS 74, 1457-1463.

Sofiah, 1999. Alkoholisis minyak biji nyamplung dengan katalisator natrium hidroksida dan asam sulfat. Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Kimia dan Proses, Semarang, 27-28 Juli 1999. Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia. UNDIP.

Soerawidjaja, T.H., T. Adrisman, U.W. Siagian, T. Prakoso, I.K. Reksowardojo, K.S. Permana. 2005. Studi kebijakan penggunaan biodiesel di Indonesia, di dalam: P Hariyadi, N. Andarwulan, L. Nuraida, Y. Sukmawati. editor. Kajian Kebijakan dan Kumpulan artikel penelitian biodiesel. Kementrian Ristek dan Teknologi RI MAKSI IPB. Bogor.

Sahirman. 2006. Perbaikan kualitas minyak nabati sebagai bahan baku biodiesel (studi kasus minyak nyamplung (Calophyllum inophyllum). Journal Universitas Djuanda 1:11-18. Bogor.

Sudradjat, R., Sahirman, dan D. Setiawan. 2007. Pembuatan biodiesel dari minyak biji nyamplung Journal Penelit. Has. Hut. 25: 41-56. P3HH. Bogor.

Wilde, J.E., S. M.Linton, and P.Greenaway. 2004. Dietary asssimilation and the digestive strategy of the omnivorous anomuran land crab birgus latro (Coenobitidae) J. Comp. Physiol Biochem. 174:299-308. Sydney.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphh.2009.27.3.201-212

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JURNAL PENELITIAN HASIL HUTAN INDEXED BY:

More...


Copyright © 2015 | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (JPHH, Journal of Forest Products Research)

eISSN : 2442-8957        pISSN : 0216-4329

       

JPHH is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.