UJI PELAPUKAN LIMA JENIS KAYU YANG DIPASANG SEKRUP LOGAM

Sihati Suprapti, Djarwanto Djarwanto

Abstract


Lima jenis kayu yaitu kayu ki hiur (Castanopsis acuminatissima), huru pedes (Cinnamomum iners), huru koja (Litsea angulata), ki kanteh (Ficus nervosa), dan kelapa ciung (Horsfieldia glabra), diuji ketahanannya terhadap jamur pelapuk menggunakan metode Kolle-flask. Contoh uji setiap jenis kayu diambil dari bagian tepi dan dalam dolok, dan sebagian dipasangi sekrup logam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua jenis kayu yang disekrup dan tidak disekrup termasuk kelompok kayu tidak-tahan (kelas IV). Kedua bagian kayu termasuk kelompok yang sama yaitu tidak-tahan (kelas IV). Rata-rata kehilangan berat kayu yang disekrup lebih tinggi dibandingkan dengan kayu yang tidak disekrup (kontrol), dan keduanya termasuk kelompok kayu tidak-tahan (kelas IV). Kehilangan berat tertinggi terjadi pada bagian dalam kayu huru pedes yang tidak disekrup dan diumpankan pada Pycnoporus sanguineus. Sedangkan kehilangan berat terendah dijumpai pada bagian dalam kayu huru pedes yang disekrup dan diumpankan pada Dacryopinax spathularia. Berdasarkan kerusakan logam, kehilangan berat sekrup tertinggi didapatkan pada kayu huru pedes. Kehilangan berat sekrup yang dipasang pada kayu bagian dalam lebih rendah dibandingkan dengan bagian tepi  dolok.


Keywords


Ketahanan kayu terhadap jamur; metode Kolle-flask; sekrup logam; pengkaratan

References


Anonimus (2014). Corrosion theory. http://avstop.com/maint/corrotion/ch2html. Diakses 4 September 2014.

Antai, S.P., & Crawford, D.L. (1982). Degradation of extractive-free lignocelluloses by Coriolus versicolor and Poria placenta. European J. Appl. Microbiol Biotechnol., 14, 165-168.

Baldwin, R.C., & Streisel, R.C. (1985). Detection of fungal degradation at low weight loss by differential scanning calorimetry. Wood and Fibre Science, 17(30), 315-326.

Bouslimi, B., Koubaa, A., & Bergeron, Y. (2013). Variation of brown rot decay in eastern white cedar (Thuja occidentalis L.). Manuskrip untuk BioResources.

BSN. (2014). Uji ketahanan kayu terhadap organisme perusak kayu. Standar Nasional Indonesia: SNI 7207:2014. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Carll, C.G., & Highley, T.L. (1999). Decay of wood and wood-based products above ground in buildings. Journal of Testing and Evaluation, 27(2), 150-158.

Coggins, C.R. (1980). Decay of timber in buildings dry rot, wet rot and other fungi. Rentokil Limited Felcourt, East Grinstead. 115 p.

Dinwoodie, J.M. (1981). Timber its nature and behaviour. Van Nostrand reinhold Co. Ltd. 190 p.

Djarwanto. (2009). Sifat pengkaratan besi pada lima jenis kayu asal Sukabumi. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 27(3), 280-289.

Djarwanto. (2010). Ketahanan lima jenis kayu terhadap fungi. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan, 3(2), 51-55.

Djarwanto. (2013). Sifat pengkaratan lima jenis kayu asal Ciamis terhadap besi. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 31(3), 186-192.

Djarwanto, & Abdurrohim, S. (2000). Teknologi pengawetan kayu untuk perpanjangan usia pakai. Buletin Kehutanan dan Perkebunan, 1(2), 159-172.

Djarwanto, & Suprapti, S. (2008). Pengaruh pengkaratan logam terhadap pelapukan empat jenis kayu asal Sukabumi. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan, 1(2), 55-59.

Freas, A.D. (1982). Evaluation maintenance and upgrading of wood structure. A guide and commentary. p. 104. New York: The American Society of Civil Engineers.

Fortin, Y., & Poliquin, J. ( 1976). Natural durability and preservation of one hundred tropical African woods. International Development Research Centre. IDRC-017e. 131 p.

Krilov, A. 1986. Corrosion and wear sawblade steels. Wood Science and Technology, 20, 361-368.

Krilov, A. (1987). Corrosive properties of some Eucalypts. Wood Science and Technology, 21, 211-217.

Martawijaya, A. (1996). Keawetan kayu dan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Petunjuk Teknis. 47 hal. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan dan Sosial Ekonomi Kehutanan.

Muslich, M., Wardani, M., kalima, T., Rulliaty, S., Damayanti, R., Hadjib, N., Pari, G., Suprapti, S., Iskandar, M.I., Abdurachman, Basri, E., Heriansyah, I., & Tata, H.L. (2013). Atlas kayu Indonesia. Jilid IV. 160 hal. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan.

Nawawi, D.S. (2002). The acidity of five tropical woods and itsinfluence on metal corrosion. Jurnal TeknologiHasilHutan, XV (2), 18-24.

Noetzli, K.P., Frey, A.B.B., Graf, F., & Holdenrieder, T.S.O. (2007). Release of iron from bonding nails in torrent control check dams and its effect on wood decomposition by Fomitopsis pinicola. Wood Research, 52 (4), 47-60.

Oey, D.S. (1990). Berat jenis dari jenis-jenis kayu Indonesia dan pengertian beratnya kayu untuk keperluan praktek. Pengumuman Nr. 3. Bogor: Pusat Penelitian dan PengembanganHasilHutan.

O'hEanaigh, D. (2000). Rot in timber. http://homepage.eircom.net/~woodwork website/matwood/rot.html, diakses 13 Maret 2014.

SAS Institute. (2007). SAS (Statistical Analysis System) guide for personal computers. (Version 6). SAS Institute Inc. Cary, NC 27512-8000.

Schmidt, O. (2007). Indoor wood-decay basidiomycetes: damage, causal fungi, physiology, identification and characterization, prevention and control. German Mycologycal Society and Springer. 40p.

Sumarni, G., Muslich, M., Hadjib, N., Krisdianto, Malik, D., Suprapti, S. Basri, E., Pari, G., Iskandar M.I., & Siagian, R.M. (2009). Sifat dan kegunaan kayu: 15 jenis kayu andalan setempat Jawa Barat. Bogor: Pusat Penelitian dan PengembanganHasilHutan. 88 hal.

Steel, R.G.D., & Torrie, J.H. (1993). Prinsip dan prosedur statistika suatu pendekatan biometrik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Suprapti, S., Djarwanto, & Hudiansyah. (2011). Ketahanan lima jenis kayu asal Lengkong Sukabumi terhadap beberapa jamur pelapuk. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 29 (3), 259-270.

Suprapti, S., &Djarwanto.(2013). Ketahanan lima jenis kayu asal Cianjur terhadap jamur. Jurnal PenelitianHasil Hutan, 31(3), 193-199.

The Dalles-Wahtonka High School. (2014). Corrosion of iron. tdwhs.nwasco.k12. or.us/ staff/bfroemming/ CorrosionIron. html, diakses 15Desember 2014.

Williams, R.S., & Knaebe, M. (2002). Iron stain on wood. Finisline Forest Products Laboratory. USDA Forest Service, Madison.www.fpl.fs.fed.us, diaksestanggal 26Agustus 2008.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphh.2015.33.4.365-376

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JURNAL PENELITIAN HASIL HUTAN INDEXED BY:

More...


Copyright © 2015 | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (JPHH, Journal of Forest Products Research)

eISSN : 2442-8957        pISSN : 0216-4329

       

JPHH is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.